Kata-Kata Indah Para Pujangga
Kirim Puisi
Buat sahabat Toppuisi.com yang ingin mengirimkan sebuah karyanya baik berupa puisi, syair, pantun atau apa saja asal masih termasuk dalam sastra harap di kirimkan ke info@toppuisi.com.
Ketentuan mengirim karya:
- Harus hasil karya sendiri, tidak mengandung sara. Jika karya yang sahabat kirimkan bukan hasil karya sendiri harap mencantumkan sumbernya.
- Cantumkan Nama Sahabat, website/blogs (jika ada)
Pihak Toppuisi.com tidak akan bertanggung jawab jika suatu saat ada yang menyatakan karya yang sahabat kirimkan bukan hasil karya sahabat sendiri. Disini kami hanya berusaha memfasilitasi sahabat pecinta sastra indonesia yang ingin menuangkan bakat sahabat semuanya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan salam sastra indonesia… teruslah berkarya.
puisi jarak jauh (18)kirim puisi (7)mengirim puisi (5)cara hasil karya puisi (3)puisi-puisi terbaru (3)kirim karya puisi (3)cara mengirim puisi (2)info@topuisi com (2)infotoppuisi com (2)puisi ijinkan aku selalu bersamamu (2)puisi islam buat ibu (2)cara mengirim hasil puisi (1)puisi selamanya bersamamu (1)dimana ngirim puisi (1)puisi tentang tgl 29 (1)puisi ulang tahun buat isteri (1)puisi cinta beri aku jalan menuju cinta mu (1)pantun tenteng lingkunagan (1)cara mengirim karya puisi (1)kumpulan puisi-puisi karya khailil gibran (1)kumpulan puisi sunda karya sastra (1)cara mengirim karya sendiri (1)kumpulan pantun jenaka indonesia (1)cara mengirim puisi hasil karya sendiri? (1)ingin mengirim karya puisi (1)Kumpulan Puisi dengan sumbernya (1)
aku terjatuh kini
langit tak mendengarkanku
angin pun tak mendukungku
teriakku pun tak terdengar lagi,
sayapku yg kuat dan putih ini
tlah kau patahkan dengan keegoisan cintamu,
aku putus asa,aku menyerah,dan aku pergi,,
dilihat aja ngak bisa
takan berubah atau berbeda
biarkan aku mencoba untuk meraba
tak akan lelah meski kan musnah
inilah aku , bukan dirimu atau mereka
q dsni menangis kau dsna trtawa2 qyg sll rskan drita kau ber’cumbu bhagia br’smx,,,,,,
Di mn ht nurani mu…. Tak pernah kah kau pikiir kan aq,,, stiap hari2q mlm2q q sll me mkirkn u..
Q korban kan hdp ne wlau pn q dsni hdp susah payah krj demi masa dpn qta,,,, mlah kau hianatti…. Mn janji u,,,,,, knp kau ingkari……
Tak prnah kau ingat aq, bgitu sangt ke hilangn q tnp u,,,,,,
Dirimu ada saatku sendiri,
sedih saatku menangis,
tertawa saatku senang,
dan menolong jika aku kesulitan.
Segala pengorbanan,
telah kau berikan padaku,
anakmu yang kau sayang.
namun…
aku hanya dapat menyia-nyiakannya
maafkanlah anakmu ini ibu
karena hanya DOA saja yang dapat aku berikan
Untukmu.
Wahai Ibuku tersayang….
terimalah kado kecil ini.
walau hanya sepucuk puisi,
dan DOA yang tulus ini..
Tapi ini hanya untukmu
IBUKU TERSAYANG..
Bagaikan Hujan Yang Turun Di Bumi Pertiwi
Seperti Itulah Kemiskinan Yang Melanda Negriku
Tempat Tinggal yang tak pernah di impikan oleh siapapun
Dan, lingkungan sekitar yang bagaikan tempat sampah
Ibaratkan kita mencuci dengan oli, seperti itulah kebersihannya
Haruslah banting tulang hanya demi sesuap nasi…
Banyak yang menderita, karena kesehatan yang memprihatinkan..
Pendidikan yang sangat tidak layak….
Membuat pesimis sebagian orang…
Para petinggi hanya dapat melihat tanpa berbuat…
Membuat yang melihat, teriris hatinya,..
Tapi, mengapa pemerintah hanya bicara..??
Tanpa kita tahu apa yang dilakukannya..
Hingga saat ini, bumi pertiwi masih bersedih…
~andian sudarmaji~
disini aku berdiri.
menapaki tanah yang samasekali tidak kupahami
hirukpikuk n kemilau hidup kota
tak mbwtku bergeming.
orang2 menertawakanku
menganggap aq pungguk yg merindukan bulan…..
atas smua asa dan cita citaku……
tatapan sinis yg menusuk ulu hati
olok olok yg menyyat hati
hampir meruntuhkn pertahananku…..
namun…..
aku harus tegar!
aku tak boleh lemah…..
aku kan tetap berjuang tuk hidupku
untuk orang2 yg kucintai
meski sungai2 kecil mengalir pilu…….
meski kaki terasa tersandung…….
aku kan selalu brusaha untuk menggapai cita citaku
aku harus bisa!!!!!
kau merasa dirimu sempurna…..
kau merasa mampu mndpatkan apa yg kau inginkan…..
kau selalu menyalahkanku karena kekuranganku….
kau selalu menyalahkan keadaan….
mengapa kau tak pernah sadari?
dengan menyalahkan tak akan ada artinya…..
satu yang perlu kau ingat….
di balik smua ini ada rancangan yang ALLAH buat utk umatNYA…..
jika Qt menyalahkan keadaan, sama saja Qt menyalahkan ALLAH…..
kesombongan dan keangkuhan yang kelak akan menjauhkan Qt dr sgalanya……
ya mungkin aq boleh sakit sekarang…..
Tp yg terpenting bagiku,aq tak mau menyalahkan keadaan….
kau boleh terus mendongakkan kepalamu padaku orang yg slama ini setia mendampingimu……
kau boleh menghujatku dengan kata” dan sikapmu…..
Aq iklas menerima smua itu……
Aq akan tetap setia mendampimu hingga akhir hayat di kandung badan…..
Aq slalu mendoakan smoga smua keadaan dapat baik”
Dan Qu harapkan kelak kau akan sadari smua ini……
1 kuyakinkan…..
Aq kan slalu mencintaimu dan mengasihimu….suamiQ……
bagimu mungkin aq hny wnt yg tak layak dicintai…
dimatamu hanya kekuranganku saja yang terlihat…..
hati nuranimu tlah tertutup oleh kesombonganmu….
kini dgn mudah kau kata” yg menyayat hati….
dalam sekali kau lukai hati dan perasaanku….
wanita yg slalu setia menemanimu……
wanita yg selalu memaafkan smua kesalahan & kekeliruan….
wanita yg prnh rela dibuih krn perilakumu…..
wanita yg telah mengorbankan sglanya utmu……
bukan maksud hatiku tuk mengungkit smua….
apakah tak ada bayangan bagaimana jika smua ini berbalik padamu?
oh ya aq tau tak mungkin “katamu”……
karena keangkuhanmu…..
kau nodai arti cinta dan pernikahan sesungguhnya….
terakhir aku hanya bisa mengucapkan…….
“Maaf jika aq tidak bisa menjadi yg kau inginkan…”
“Maaf jika suatu ketika mengharapkan kau rasakan apa yg kurasakan…”
“Maaf jika sampai kata-kata ini tertulis….kau masih dihatiku…”
“Maaf……”
tersimpan nama
terukir indah dlm sanubari
terangkai bunga cinta
tak terlukis oleh kata
ingin kuraih bintang
ingin q reguk kehangatan
ngin Q rasakan damai
ingin Q rindukan pelukmu
apa daya…
smua harus berakhir
tanpa kata
tanpa asa
tanpa hiasan
tanpa nikmat
tnpa puisi
tanpa pamit…….
maafkan Q yg tak bisa
maafkan Q yg tak mampu
maafkan Q yg harus berlalu darimu….
maaf…sungguh maafkan aku bila harus meninggalkanmu tuk selamanya
kupastikan ………………..
dalam setiap doaku
dalam setiap ayun langkahku…..
dalam desah nafasku….
dalam tawaku…..
kan kusrtakan kebahagian untukmu kekasih yang harus kutinggakan…
Biarlah sang waktu yang kan menjawab smua impianmu….
kunanti kau selalu dalam hiasan hidupku kelak…..
oleh Fenny Tan pada 07 Juni 2010 jam 17:47
Derita yang tak bertepi ini membuat asa ku semakin meredup tuk menjalani hidup ini
Derita yang selalu menghantuiku seakan mengiringi hidup terus menerus…
Ingin ku pergi sejauh mungkin hingga tak seorang pun tahu keberadaanku…
Ingin ku menjauhi semua problema hidup yang membelengguku
Ingin kuberteriak melepasakan sesak dihatiku…
Ingin melepas semua ikatan yang membuat ku tersiksa tiada tara….
Apa daya tangan ini tak kuasa menepis gejolak cinta yg tlah tertanam bertahun-tahun
Apa daya pikiran ini tak bisa menghapus tentangnya…
Apa daya jiwa ini sudah mendalam mencintainya…
Apa daya hati tak bisa melepasnya…
Mengapa dia tak pernah mengerti…
Mengapa dia tak mau tahu…
tak sadarkah dia tlah melukai terlalu dalam….
Rasa tak kuasa aku menanggung ini semua lagi….
sudah banyak ikatan yang membelenggu ku dengan ketidakpastian kapan kan terlepas dari hidupku..
satu yang kurasakan saat ini adalah KUINGIN MATI……Membawa semua kepenatan hidupku dalam sisi ruang tanah yang tak bertuan…….dalam liang kuburku…..
oleh Fenny Tan pada 07 Juni 2010 jam 21:52
berjalan menelusuri hari yang penuh dengan sepi….
hampa terasa kujalani hidup ini….
tanpa bahagia menyertaiku…
ingin ku segera mengakhiri hidup ini agar tiada lagi derita dan hina yang kutrima dari orang yang kucintai
mencoba tuk bertahan….
mencoba tuk trima kenyataan ini…
mencoba tuk jalani ini semua….sampai pada titik akhir….
ku merasa lelah, jenuh, dan sesak….
rasa nafas ini ingin berhenti …
rasa mata ini ingin mengatup tuk selamanya….
tapi dipersimpangan keputusasaan ku….
Tuhan hadirkan seorang yang begitu menganggapku adalah manusia seutuhnya…..
Terimakasih kau telah hadir dan temani hari hariku dan mengembalikan semuanya yang tlah sirna….
kau lah terakhir dalam hidupku…
oleh Fenny Tan pada 19 Mei 2010 jam 11:04
Heningnya malam begitu menelusup relung hatiku,
betapa malam ni kumerindukannya….
sosoknya begitu melekat dihatiku, begitu melekat dalam memoriku
dan begitu berarti dalam perjalanan hidup ku….
Tuhan,betapa kumerindukan kehadirannya…
betapa kurindu pelukan hangatnya,
betapa kurindu kecupan hangat darinya,
dan begitu ku rindu menangis dalam dekapannya…
Tuhan, begitu banyak badai hidup yang kulalui…..
begitu banyak sandungan didepanku dalam menjalani hidupku….
tiada tempat ku mengadu dan berlindung seperti dulu waktu dirinya masih bersamaku
begitu kumerindukannya disaat-saat seperti ini,
disaat smua org menghujatku, disaat orang menekanku, disaat semua org ingin menghancurkanku……
Tuhan,maafkanku bukan maksudku untuk menyalahkan-Mu atas semua ini
Tidak ada maksudku untuk berkeluh kesah…..
Tidak TUHAN…sungguh kutak menyalahkanMU karena telah memanggil PAPI yg sangat kusayangi ke pangkuanMU…..
Ampuni Qu Tuhan,
Aku hanya merindukannya…..
ku hanya teringat saat dulu bersama PAPI ku tercinta 10 tahun silam sebelum KAU memanggilnya…….
Kuhanya ingin mengingat itu sementara waktu untuk memberiku kekuatan dan support untuk lebih kuat dan tabah serta iklas tuk menjalani kehidupanku yang kurasa mulai terasa berat tuk kujalani dan kutanggung sendiri…..
Terlebih ku juga memohon PERTOLONGAN & RIDHO-MU kiranya ENGKAU mau beriku kekuatan agar kudapat lebih tegar menjalani kehidupan ini…….
Terimakasih TUHAN atas semua ANUGRAH ini……
TErimakasih TUHAN karena ENGKAU telah memanggil PAPI ku yg sangat kucintai
Terimakasih ENGKAU tidak membiarkan PAPI merasakan perihnya kehidupan anak Bungsunya ini……Selamat jalan PAPI NATHAN INDRA SUGITO (TAN KIAN DJANG)
PAPI kan selalu dihatiku dan menjadi inspirasiku untuk menjalani hidup ini…
Kan kujaga MAMI seperti amanah yang PAPI berikan saat-saat terakhirmu….
oleh Fenny Tan pada 20 Mei 2010 jam 1:18
Kuingin slamanya….
ya kuingin slamanya tetap bersamamu,
ya kuingin slamanya tetap tertawa bersamamu,
ya kuingin slamanya tetap menangis bersamamu,
ya kuingin slamanya melewati sisa-sisa akhir hidupku bersamamu…..
itu semua angan dan impian yang pernah tersemat dihatiku sewaktu kumasih mencintaimu dan memuja muja cinta……tapi smua tlah berlalu dengan seiring wktu berjalan……
dan kini……
Kuingin slamanya……
kuingin slamanya membencimu….
kuingin selamanya melupakanmu……
kuingin selamanya membuangmu jauh dari kehidupanku……
kuingin selamanya kau tak pernah muncul lagi dihadapan ku…….
inilah yang kurasakan skarang……
terluka…tersayat…terkoyak…tercabik….dan perih kurasakan……
dan semua kau siram lagi dengan air garam…….
air garam itu pengkhianatanmu atas smua yang tlah kulakukan untukmu……………
dengan mudah kau hancurkan ku dengan sikap angkuhmu
dengan sikap egoismu, dengan rasa kebinatanganmu kau tak melihat siapa yang kau sakiti…..
smua tlah kuikhlaskan…smua tlah kurelakan…..
Silahkan kau bersenang diatas lukaku, diatas perihku, diatas penderitaanku yang tak bertepi ini….entah kapan aku yakin kau akan menyesal karena perlakukan diriku seperti ini….dan suatu saat aku dengan lantang mengatakan……..”SIAPA SIH LOE!!!!!!!!!!!”
kudoakan smoga kau bahagia selalu……..
Cahaya bintang mengelilingi air mata ku
Air mata ku bercucuran melawan terpaan angin
Dapat kah kau merasakannya ?
Kesunyain kau kirim untuk ku
Kau terkam aku dalam pesona mu
Kau buat hati ini berlabuh hanya pada mu
Aku bisa melihat mu
sekali pun mata ku tertutup
Aku bisa merasakan kehadiran mu
sekali pun raga ini jauh
Aku akan selalu menanti mu
tak kan ku perlihatkan air mata ku lagi
Aku berjalan dalam kenangan kita
berkhayal akan diri mu
Mengingat mu menyisahkan kepedihan
sekaligus kebahagiaan di benakku
Kerinduan tumpah di hati ku
apa yang harus aku lakukan ?
Kau selalu hadir di setiap mimpi ku
tak bisa kah kau percayakan
cinta mu hanya pada ku ?
Mengerti kah apa yg ku rasa selama ini ?
Harus kah ku biarkan jiwa ini rapuh karena mu?
Menutup diri dari cinta yang singgah silih berganti
Akan kah pengorbanan ini akan sis-sia ?
Kan ku tunggu bayang mu
tuk menjawab semua itu…….
by : Putri Citra Rahman